Sosiolinguistik : Masyarakat Bahasa

Fungsi bahasa dalam kehidupan manusia secara tradisional dapat digambarkan sebagai alat komunikasi lisan yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi. Namun, bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi. Bagi sosiolinguis, konsep bahasa sebagai alat yang fungsinya untuk mengungkapkan gagasan sangatlah sempit. Shire (2004:15) berpendapat bahwa fungsi adalah masalah sosiolinguistik yang berkaitan dengan penutur, pendengar, objek, simbol, dan pesan wacana. Poin utama dari pernyataan ini adalah bahwa fungsi bahasa akan berbeda dari berbagai pendapat yang disebutkan di atas.
Penjelasan dari fungsi bahasa tersebut adalah sebagai berikut.

1. Arah pembicara
Dari sudut pandang penutur, bahasa tampak personal atau impersonal. Dengan kata lain, penutur menyampaikan sikap terhadap apa yang diucapkannya tidak hanya dengan mengungkapkan sikap itu melalui bahasa, tetapi juga dengan menunjukkan sikap itu ketika berbicara, baik dalam keadaan marah, sedih, maupun gembira.
2. Sudut pandang penonton
Dari sudut pandang pendengar, bahasa memiliki fungsi direktif, yaitu mengarahkan perilaku pendengar. Dalam hal ini, bahasa tidak hanya memaksa pendengar untuk melakukan sesuatu, tetapi melakukan tindakan sesuai dengan kehendak pembicara.
3. Dari sudut pandang topik
Bahasa memiliki fungsi referensial dalam rencana mata pelajaran. Dalam hal ini, bahasa berfungsi sebagai alat untuk membicarakan hal-hal atau peristiwa yang ada di sekitar penutur atau pada umumnya ada dalam kebudayaan.
4. Aspek blog
Dari segi kode, bahasa berfungsi sebagai linguis atau ahli bahasa, yaitu bahasa itu sendiri digunakan untuk berbicara tentang bahasa, misalnya ketika tata bahasa atau standar bahasa dijelaskan melalui bahasa.
5. Mengenai pesanan
Mengenai pesan yang ingin disampaikan, bahasa memiliki fungsi simbolik, yaitu bahasa dapat digunakan untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan (baik yang nyata maupun yang dibayangkan/imajiner).



komunitas bahasa
Dalam sosiolinguistik, Dale Himes tidak secara tegas membedakan antara bahasa sebagai disiplin ilmu dan wacana sebagai keterampilan. Keduanya disebut sebagai kemampuan komunikatif (communicative competence). Kemampuan komunikatif mencakup kemampuan linguistik pembicara serta kemampuan mengungkapkan bahasa. Fungsi, sikap dan aturan pakai dalam konteks sosialnya.
Kemampuan individu dan kelompok untuk berkomunikasi disebut sebagai inventori verbal mereka. Oleh karena itu, repertoar lisan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu repertoar lisan yang dimiliki oleh individu dan masyarakat. Ketika suatu komunitas memiliki repertoar lisan yang relatif sama dan apresiasi penggunaan bahasa dalam suatu komunitas, itu disebut sebagai komunitas bahasa.
Komunitas tutur terbagi dalam tiga kategori berdasarkan sumber daya lisan yang dimiliki komunitas
1. Masyarakat monolingual (satu bahasa)
2. Masyarakat bilingual (dua bahasa)
3. Komunitas multibahasa. (lebih dari 2 bahasa)

0 Response to "Sosiolinguistik : Masyarakat Bahasa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel