Ormawa Pentagon Direlokasi

Bumi Siliwangi, IPO-
Pasca kebakaran yang terjadi di gedung Pentagon pada 18 Juni lalu, organisasi mahasiswa Universitas Normal Indonesia (UPI ormawa) yang sekretariatnya adalah Pentagon kembali menemui rektor. Pada Jumat (20/6), 8 mahasiswa hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu: Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS), Himpunan Bahasa dan Sastra Indonesia (Satrasia), Studio 229, Himpunan Bahasa Arab (Kemaba), Himpunan Bahasa Jerman (DVC), Himpunan Bahasa . Perancis (ASEF), English Language Association (ESA), Mapad Purple dan Badan Eksekutif Republik Mahasiswa UPI (BEM Rema).


Dari rektor adalah Chedar Alwasila, wakil rektor untuk pengajaran dan penelitian; Dadi Darmadi, kepala pengamanan UPI; Agus, Kabid Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan (K3); perwakilan bagian kemahasiswaan Kantor Administrasi Pembelajaran dan Pembelajaran (BAAK); Perwakilan fakultas dan Syagidin sebagai pengelola gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (SAC). Dalam pertemuan dua jam tersebut, sekretariat sementara Ormava dibahas.

Baca Juga


Negosiasi agak alot, karena ada ketidaksepakatan antara rektor dan Ormova, yang terkait dengannya. Dalam negosiasi, Chaedar menawarkan gedung PCM dan Korps Olahraga (Gedor) sebagai sekretariat sementara. Namun, 8 Ormava tidak dengan senang hati menerima tawaran tersebut. Kita lihat Gedar tidak berpenghuni, kata Presiden ASAS Heri Juhaeri. Jika berhasil, lanjut Heri, maka pasti akan terjadi perebutan tempat di PCM. Sebelumnya, seorang Ormava sempat mencari berbagai tempat yang cocok sebagai sekretariat dan menemukan sebuah gedung perkantoran yang sudah tidak berpenghuni. Mereka menginginkan apartemen resmi.

Pertemuan yang gagal mencapai kesepakatan itu ditunda hingga Senin, 23 Juni. Namun sayang, Cheydar tidak tampil di laga ini. Hanya Syahidin, Adang dan Dadi yang terlihat. Relatif Ormava merasa dibatasi.

Dalam rapat tersebut, rektor mendukung keputusan mengakomodir Gedar dan PCM. Sebagai akomodasi bagi mereka, pendeta memberi mereka tunjangan hidup. Proposal itu ditolak. "Yang ingin kami tanyakan bukan tempat tidur, tapi sekretariat bersama yang sebenarnya," kata juru bicara Amran Satrasia. Semua perwakilan Ormava setuju dengan ini. Mereka ingin apartemen layanan tak bernyawa itu terus berfungsi sebagai sekretariat. Sayangnya, rektor tidak menyetujui permintaan tersebut. “UKM Kabumi dan UPTQ bisa menempati kantor pusat resmi, kenapa kita tidak?” Harry bertanya.

Sayangnya, kantor paroki tetap pada keputusannya. "Kami menawarkan untuk mengambil keputusan apakah Anda akan menerimanya atau tidak, itu tergantung Anda," kata Syagidin mengakhiri pertemuan sore itu. Hal ini tentu saja menimbulkan reaksi dari para siswa. Beberapa pengumuman dibuat setelah penutupan. “Ini bukti nyata bahwa rektorat bertindak tidak adil dan kami mahasiswa tidak diberi kebebasan memilih,” kata Gerry. Hingga hari ini, mereka tinggal dan bekerja di depan Pentagon dan mendirikan tenda.
[Umu Kulsum/Aldika Restu Pramouli]
Dari Isola Pos Online

Related Posts

0 Response to "Ormawa Pentagon Direlokasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel