Menggugah Pelestarian Lingkungan

Diposting oleh Ferdinand DJ Serage
Dan itu ia wujudkan dalam acara indoor theater yang diadakan di Dago Tea House Culture Park pada tanggal 27 Desember 2008, yang menampilkan rangkaian pertunjukan yang sangat menarik dan bermanfaat, khususnya bagi anak muda yang belum paham dan sedang mempraktekkan kreativitas yang luar biasa. nilai tanpa mengeluarkan banyak uang dan membingungkan orang tua.
Baca Juga
Di awal acara kami disuguhi musik yang sangat kreatif menggunakan instrumental yang sangat tradisional dan sederhana dari grup 100% Oseng Percussion dan Ferry Kurtis. Ansambel ini sangat berbeda dengan ansambel Indonesia saat ini yang hanya mengandalkan alat musik modern yang agak mahal. Dengan instrumen tradisional dan murah seperti itu, lagu-lagu yang dihasilkan tidak kalah bersaing, bahkan lebih autentik dengan vokal yang benar-benar unik. Karena alat musik bekas berasal dari barang-barang yang tidak terpakai (dianggap sampah di masyarakat) yang dicampur dengan alat musik tradisional.
Setelah ditawari beberapa pertunjukan musik dari kreativitas tersebut. Terakhir, puncak konser adalah penampilan karya Iman Saleh berjudul "AIR". Dimainkan oleh tim yang terdiri dari 12 budak. Dengan karakter, karakter, dan karakter yang Anda bawa sempurna, karena masih kecil, tetapi tidak terlihat, mereka telah menjadi karakter dan sesuai dengan karakter karakter yang Anda mainkan.
Perjuangan mereka untuk mendapatkan air begitu sengit sehingga untuk beberapa waktu hidup mereka dalam bahaya. Tanpa lelah, mereka menggali bumi dengan sekuat tenaga. Padahal mereka tahu bahwa usaha mereka sia-sia karena musim kemarau kemudian diperpanjang. Begitu hebatnya perjuangan, cinta setetes air untuk melumasi tenggorokan mereka yang panjang dan kering.
Jika kita ikut dalam drama ini, Eman Saleh benar-benar menunjukkan kepada kita bahwa air adalah kehidupan yang harus dijaga kebersihannya untuk hidup karena tanpa air semua makhluk akan binasa. Inilah yang digambarkan Eman Saleh dalam bukunya yang berjudul Air. Drama ini sangat cocok dengan tema acara ini yaitu menjaga kelestarian lingkungan, karena kita sudah tahu bahwa air di Kota Bandung sendiri sudah tercemar dan tidak sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
Makna dari isi drama ini sebenarnya sangat jelas, menembus perilaku kita yang tidak pernah peduli atau memikirkan kondisi lingkungan. Fenomena ini dapat dilihat di kota Bandung. Pemandangan yang sangat menyedihkan selalu muncul di hadapan kita di sungai. Kita tidak lagi melihat sungai sebagai sesuatu yang indah atau tontonan. Sampah yang dibuang membuat air menjadi keruh bahkan tercemar oleh bahan kimia yang ada di dalam limbah. Tidak jarang tindakan kita menyebabkan banjir yang begitu merusak hingga merenggut nyawa.
0 Response to "Menggugah Pelestarian Lingkungan"
Posting Komentar