Kasus WC
pikir Arianto*
Kloset atau kloset adalah sebutan populer untuk tempat kita biasa buang air besar. Nama atau kata harus asing. Asing memang tapi sudah familiar di telinga kita karena menurut kita lebih enak bunyinya daripada kloset atau kloset.
Hal yang sama juga berlaku untuk istilah asing lainnya seperti AC atau Air Conditioner. Edit istilah bahasa Indonesia yang ada. Lupakan sejenak kisah klasik ketidakpedulian kita terhadap bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Kali ini, kita akan menggali sedikit tentang toilet dan C lainnya.
Sampai saat ini, kita biasanya melafalkan C sebagai /se/. Pengucapan atau lafal huruf C seperti /se/ biasanya diletakkan di samping huruf atau singkatan lain, seperti kampus WC, AC dan DCC.
Ini jelas salah karena huruf C dalam abjad Indonesia seharusnya dibaca /ce/. Ada juga inkonsistensi dalam pengucapan C dengan istilah lain seperti TB, vitamin C atau merek ABC, yang kadang diucapkan /ce/ dan kadang /se/.
Menurut saya pelafalan huruf C yang tidak stabil dan terdistorsi ini mungkin disebabkan karena huruf tersebut dapat disebut “baru” dalam abjad Indonesia setelah penyederhanaan ejaannya. J sama dengan U dan Y. Pada prinsipnya, karakter tersebut ada, tetapi dalam bentuk yang berbeda. Pada awalnya huruf C digabungkan dengan huruf lain membentuk walet yaitu CH, kini berubah menjadi KH. Jika dulu ditulis 'istimewa', sekarang setelah perubahan ejaan ditulis 'istimewa'.
Sebelum tahun 70-an, konsep huruf C masih merupakan gabungan dari huruf TJ. Huruf T dan J memiliki bunyi yang terpisah, tetapi jika digabungkan bunyinya seperti C: /ce/. Jika saya menulis 'Cinta', saya akan menulis 'Zinta' sebelum tahun 70-an.
Begitu pula J, U dan Y, selalu dalam bentuk yang berbeda, seperti DJ, OE dan J. Nama-nama orang yang mungkin lahir di era ejaan lama, seperti Yusuf Kalla (baca: Yusuf Kalla), Djajat Sudrajat ( Jajat Sudrajat) ), dan Sudjarwo.(Sujarwo) Huruf yang dimodifikasi ini adalah contoh bentuk yang jelas.
Terlepas dari sejarah panjang huruf C, saya menduga pengucapan huruf C telah terdistorsi oleh pengaruh bahasa Inggris. Namun, kami menggunakannya secara sewenang-wenang. Pengucapan huruf dalam bahasa Inggris sangat tidak stabil. Perhatikan kata shahar (kota) dan kat (potong). Huruf C pada kedua kata tersebut diucapkan berbeda. Huruf C dipotong menjadi /s/ dan /k/ pada kata kota. Beginilah cara huruf diucapkan dalam bahasa Inggris. Kontradiktif.
Pengucapan huruf dalam bahasa Indonesia tentu berbeda dengan bahasa Inggris. Huruf-huruf abjad Indonesia, kecuali huruf E, secara tegas hanya mengandung konsep satu kata. Oleh karena itu, mengucapkan C sebagai /se/ akan menjadi salah. Ini dia. Kami menemukan kekuatan dan ketepatan pengucapan huruf C pada nama saluran televisi RCTI dan SCTV.
WC dan AC sebenarnya lebih tepat dibaca sebagai /dabelyusi/ dan /eisi/, karena keduanya adalah istilah bahasa Inggris. Saya yakin sebagian besar dari kita fasih berbahasa Inggris, tapi saya ragu kita bisa mengucapkan WC dan AC dalam bahasa Inggris. Jadi lebih baik diucapkan dengan benar dalam bahasa Indonesia. CM: /wece/, CA: /ace/. Kalau tidak, gunakan saja istilah lokal: toilet. Bagaimana?
Menurut saya pelafalan huruf C yang tidak stabil dan terdistorsi ini mungkin disebabkan karena huruf tersebut dapat disebut “baru” dalam abjad Indonesia setelah penyederhanaan ejaannya. J sama dengan U dan Y. Pada prinsipnya, karakter tersebut ada, tetapi dalam bentuk yang berbeda. Pada awalnya huruf C digabungkan dengan huruf lain membentuk walet yaitu CH, kini berubah menjadi KH. Jika dulu ditulis 'istimewa', sekarang setelah perubahan ejaan ditulis 'istimewa'.
Sebelum tahun 70-an, konsep huruf C masih merupakan gabungan dari huruf TJ. Huruf T dan J memiliki bunyi yang terpisah, tetapi jika digabungkan bunyinya seperti C: /ce/. Jika saya menulis 'Cinta', saya akan menulis 'Zinta' sebelum tahun 70-an.
Begitu pula J, U dan Y, selalu dalam bentuk yang berbeda, seperti DJ, OE dan J. Nama-nama orang yang mungkin lahir di era ejaan lama, seperti Yusuf Kalla (baca: Yusuf Kalla), Djajat Sudrajat ( Jajat Sudrajat) ), dan Sudjarwo.(Sujarwo) Huruf yang dimodifikasi ini adalah contoh bentuk yang jelas.
Terlepas dari sejarah panjang huruf C, saya menduga pengucapan huruf C telah terdistorsi oleh pengaruh bahasa Inggris. Namun, kami menggunakannya secara sewenang-wenang. Pengucapan huruf dalam bahasa Inggris sangat tidak stabil. Perhatikan kata shahar (kota) dan kat (potong). Huruf C pada kedua kata tersebut diucapkan berbeda. Huruf C dipotong menjadi /s/ dan /k/ pada kata kota. Beginilah cara huruf diucapkan dalam bahasa Inggris. Kontradiktif.
Pengucapan huruf dalam bahasa Indonesia tentu berbeda dengan bahasa Inggris. Huruf-huruf abjad Indonesia, kecuali huruf E, secara tegas hanya mengandung konsep satu kata. Oleh karena itu, mengucapkan C sebagai /se/ akan menjadi salah. Ini dia. Kami menemukan kekuatan dan ketepatan pengucapan huruf C pada nama saluran televisi RCTI dan SCTV.
WC dan AC sebenarnya lebih tepat dibaca sebagai /dabelyusi/ dan /eisi/, karena keduanya adalah istilah bahasa Inggris. Saya yakin sebagian besar dari kita fasih berbahasa Inggris, tapi saya ragu kita bisa mengucapkan WC dan AC dalam bahasa Inggris. Jadi lebih baik diucapkan dengan benar dalam bahasa Indonesia. CM: /wece/, CA: /ace/. Kalau tidak, gunakan saja istilah lokal: toilet. Bagaimana?
0 Response to "Kasus WC"
Posting Komentar