Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa terpenting di wilayah republik kita. Pentingnya peran bahasa antara lain bersumber dari janji ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: “Kami bela Poetera dan Penyair, bahasa persatuan Indonesia. yang menyatakan bahwa “bahasa resmi adalah bahasa Indonesia. Namun, selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa bahasa Indonesia menonjol di antara ratusan bahasa yang ada di nusantara.
yang masing-masing sangat penting bagi penuturnya, seperti jumlah penutur, wilayah sebaran, dan perannya sebagai pembawa ilmu pengetahuan, seni dan sastra, serta eksponen budaya.
Jika menggunakan kriteria pertama yaitu jumlah penutur, kemudian bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, maka jumlah penuturnya mungkin tidak sebanyak bahasa Jawa atau Sunda. Namun, jika ditambahkan ke angka ini, bilingual yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama atau kedua, mereka menempati urutan kedua dalam daftar multibahasa di Indonesia. dinamika secara bertahap akan meningkat. Pertumbuhan itu disebabkan berbagai hal. Pertama, arus perpindahan penduduk ke kota-kota besar seperti Jakarta yang merupakan kelompok pendatang dengan bahasa asli yang berbeda menimbulkan kebutuhan akan transportasi bersama. Jika orang itu tetap tinggal, anak-anaknya akan sering dibesarkan dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama mereka. Kedua, perkawinan beda suku seringkali mendorong orang tua untuk berbicara bahasa Indonesia kepada anaknya. Ini terjadi ketika dua bahasa daerah sangat berbeda. Ketiga, terkait aturan kedua di atas, terdapat generasi muda warga negara asing yang tidak lagi merasa perlu untuk berbicara bahasa leluhurnya. Anak-anak mereka akan dididik dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah yang digunakan di lingkungannya. Saat ini, empat orang tua dari budaya yang sama atau berbeda memutuskan untuk berbicara kepada anak-anak mereka dalam bahasa asli Indonesia.
Kriteria kedua, yaitu wilayah penyiaran jelas mengutamakan bahasa Indonesia. Penduduk pesisir timur Sumatera, kepulauan Riau dan Sumatera menggunakan bahasa ini sebagai bahasa daerah. Jenis kreol Melayu-Indonesia, yaitu bahasa Melayu-Indonesia bercampur dengan bahasa daerah, terdapat di sekitar Jakarta, Manado, Ternate, Ambon, Banda, Lorantuk, dan Kupang. Sebagai bahasa kedua, penyebarannya dapat diamati dari barat ke timur, dari ujung utara negara kita hingga perbatasan selatan. Bahasa india sebagai bahasa asing dipelajari di luar negeri, misalnya di Amerika, Australia, Jepang, Belanda, Republik Ceko, China, India, Inggris, Singapura dan negara-negara lain yang secara linguistik dekat dengan bahasa Indonesia. .
Kriteria ketiga, yaitu perannya sebagai pembawa ilmu pengetahuan, sastra dan budaya, menunjukkan bahwa bahasa Indonesia memang menjadi satu-satunya sarana transmisi pengetahuan, sekaligus sebagai sarana ekspresi seni dan budaya sastra bagi seluruh warga negara Indonesia. asal budaya. maupun dalam berbagai bahasa daerah.
Uraian di atas menunjukkan betapa pentingnya bahasa Indonesia bagi kita. Dalam ketiga kriteria tersebut, bahasa Indonesia menempati urutan lebih tinggi dari bahasa daerah. Di sini perlu dicatat bahwa kepentingannya sama sekali tidak ditentukan oleh kualitas bahasanya, bukan oleh ukuran kosa kata atau kelenturan kalimat, bukan oleh kekuatan ekspresi. Namun, dalam sejarah manusia, pemilihan bahasa sebagai lingua franca, yaitu bahasa perantara bagi orang-orang yang berbeda asalnya, bahasa nasional atau internasional, tidak pernah dipandu oleh pertimbangan linguistik, logika, atau estetika; selalu sesuai dengan standar politik, ekonomi dan demografis. Misalnya, dialek kota Athena, yang merupakan pusat pemerintahan dan kebudayaan Yunani sebelum datangnya kekuasaan Romawi, menjadi bahasa umum (koine) yang menggantikan dialek Yunani lainnya sebagai standar.
yang masing-masing sangat penting bagi penuturnya, seperti jumlah penutur, wilayah sebaran, dan perannya sebagai pembawa ilmu pengetahuan, seni dan sastra, serta eksponen budaya.
Jika menggunakan kriteria pertama yaitu jumlah penutur, kemudian bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, maka jumlah penuturnya mungkin tidak sebanyak bahasa Jawa atau Sunda. Namun, jika ditambahkan ke angka ini, bilingual yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama atau kedua, mereka menempati urutan kedua dalam daftar multibahasa di Indonesia. dinamika secara bertahap akan meningkat. Pertumbuhan itu disebabkan berbagai hal. Pertama, arus perpindahan penduduk ke kota-kota besar seperti Jakarta yang merupakan kelompok pendatang dengan bahasa asli yang berbeda menimbulkan kebutuhan akan transportasi bersama. Jika orang itu tetap tinggal, anak-anaknya akan sering dibesarkan dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama mereka. Kedua, perkawinan beda suku seringkali mendorong orang tua untuk berbicara bahasa Indonesia kepada anaknya. Ini terjadi ketika dua bahasa daerah sangat berbeda. Ketiga, terkait aturan kedua di atas, terdapat generasi muda warga negara asing yang tidak lagi merasa perlu untuk berbicara bahasa leluhurnya. Anak-anak mereka akan dididik dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah yang digunakan di lingkungannya. Saat ini, empat orang tua dari budaya yang sama atau berbeda memutuskan untuk berbicara kepada anak-anak mereka dalam bahasa asli Indonesia.
Kriteria kedua, yaitu wilayah penyiaran jelas mengutamakan bahasa Indonesia. Penduduk pesisir timur Sumatera, kepulauan Riau dan Sumatera menggunakan bahasa ini sebagai bahasa daerah. Jenis kreol Melayu-Indonesia, yaitu bahasa Melayu-Indonesia bercampur dengan bahasa daerah, terdapat di sekitar Jakarta, Manado, Ternate, Ambon, Banda, Lorantuk, dan Kupang. Sebagai bahasa kedua, penyebarannya dapat diamati dari barat ke timur, dari ujung utara negara kita hingga perbatasan selatan. Bahasa india sebagai bahasa asing dipelajari di luar negeri, misalnya di Amerika, Australia, Jepang, Belanda, Republik Ceko, China, India, Inggris, Singapura dan negara-negara lain yang secara linguistik dekat dengan bahasa Indonesia. .
Kriteria ketiga, yaitu perannya sebagai pembawa ilmu pengetahuan, sastra dan budaya, menunjukkan bahwa bahasa Indonesia memang menjadi satu-satunya sarana transmisi pengetahuan, sekaligus sebagai sarana ekspresi seni dan budaya sastra bagi seluruh warga negara Indonesia. asal budaya. maupun dalam berbagai bahasa daerah.
Uraian di atas menunjukkan betapa pentingnya bahasa Indonesia bagi kita. Dalam ketiga kriteria tersebut, bahasa Indonesia menempati urutan lebih tinggi dari bahasa daerah. Di sini perlu dicatat bahwa kepentingannya sama sekali tidak ditentukan oleh kualitas bahasanya, bukan oleh ukuran kosa kata atau kelenturan kalimat, bukan oleh kekuatan ekspresi. Namun, dalam sejarah manusia, pemilihan bahasa sebagai lingua franca, yaitu bahasa perantara bagi orang-orang yang berbeda asalnya, bahasa nasional atau internasional, tidak pernah dipandu oleh pertimbangan linguistik, logika, atau estetika; selalu sesuai dengan standar politik, ekonomi dan demografis. Misalnya, dialek kota Athena, yang merupakan pusat pemerintahan dan kebudayaan Yunani sebelum datangnya kekuasaan Romawi, menjadi bahasa umum (koine) yang menggantikan dialek Yunani lainnya sebagai standar.
0 Response to "Kedudukan Bahasa Indonesia"
Posting Komentar