Problematik Penggunaan Bahasa Indonesia


bagian pertama

Pengarang : Hendry RH

Kita mungkin sering mendengar ungkapan gaul "kita bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar" . Apakah jargonnya salah? Saya rasa juga tidak, tapi masalahnya adalah bagaimana kita pengguna bahasa tersebut memahami dan menggunakannya.

Terkadang bertentangan dengan sintaksis, kata atau bentuk kata tertentu untuk memenuhi kriteria baik dan benar, dan sangat sulit untuk membedakan mana yang memenuhi aturan penggunaan bahasa. Mungkin menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau mengacu pada petunjuk pemanggilan bahasa Indonesia standar untuk mengatasi masalah tersebut.

Namun tentunya masalah tersebut tidak hanya disebabkan oleh unsur tata bahasa yang buruk, terkadang ada tata bahasa yang sudah tertanam dan sulit untuk dihilangkan. Misalnya penggunaan kata sapaan, saya yakin masih banyak orang Indonesia yang masih menggunakan kata ini, dan saya pernah melihatnya di surat-surat resmi juga, meskipun ada juga yang masih menggunakannya. Padahal kalau kita lihat di kamus tidak ada yang menemukan kata ini, karena kata yang benar adalah imba.

Pada bagian pertama ini, saya hanya akan membahas berbagai jenis soal bahasa, sumber dan informasi tertulis dari kuliah “Masalah Bahasa Indonesia” yang diberikan oleh Yo Muliono, dosen terbaik Universitas Pendidikan Indonesia.


1. Pidato acara selanjutnya.

Ungkapan di atas mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita dan pembawa acara sering menggunakan ungkapan ini untuk menunjukkan jalannya acara. Pada analisis lebih lanjut, kalimat tersebut tidak secara akurat mengungkapkan alur pemikiran. Masalah dengan cara berpikir atau penalaran yang salah ini adalah penggunaan kata-kata untuk itu. Alasannya? Menurut standar linguistik, kata tersebut harus didahului oleh kata benda atau kata benda yang tepat, karena bagian ini akan bertindak sebagai subjek kalimat. Oleh karena itu, preposisi harus dihilangkan. Preposisi itu sendiri adalah bentuk kata keterangan yang menyatakan maksud dan tujuan

Jika kita ingin menyimpan preposition untuk digunakan, bagian yang mendahului kalimat akan menjadi adverb. Kemudian fokus pada kata tersebut. Kata atau bagian kalimat berikutnya akan bertindak sebagai pelengkap, sedangkan bagian kalimat yang diminta bertindak sebagai subjek. Agar kata berfungsi sebagai subjek, kata harus dimodifikasi, misalnya distribusi, kami akan mendistribusikan.

Maka hasilnya adalah sebagai berikut.
Non-standar - pidato untuk acara selanjutnya
Paco: Urutan bisnis selanjutnya adalah sehat
Kami akan berkomentar untuk acara selanjutnya.



2. Selamat datang di Ka-UU Jujarimatika Bpk. Tammy Jack untuk memberikan umpan balik Anda.

Berdasarkan KBBI (1993), bentuk kata serapan pada kalimat sebelumnya salah. Bentuknya harus sebagai berikut.

Tn. Tami Jaka, Penasihat Umum Jujarimatic, silakan sampaikan pendapat Anda.

Seperti kata Jujarimatika, bentuk ika berasal dari ics, yang berarti …… dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Inggris. Dan format lainnya? Misalnya, kata etika berasal dari deontologi, statistik dari statistik, matematika dari matematika, dan statistik dari statistik. Makanya tidak benar, kata jujarimatika yang berarti finger math muncul dalam bahasa Indonesia, seharusnya jujarimatika.

Permasalahan muncul ketika bentuk tersebut menjadi kebiasaan di masyarakat. Sebagai contoh kita sering mendengar kata physics daripada physics, padahal kata tersebut berasal dari bahasa inggris physics. Tampaknya ada rasa malu dalam menggunakan kata etika daripada etika.
Perilaku Anda tidak sejalan dengan moralitas saat ini.
Perilaku Anda tidak sejalan dengan moralitas saat ini.

Percakapan seringkali bukan hanya tentang bentuk kata-kata. Penggunaannya di media dan khususnya di tingkat akademik patut dipertanyakan. Kita sering mendengar jurusan matematika daripada jurusan matematika dan itu digunakan di dunia akademis. Anda dapat mengubah formulir ini menjadi bahasa Indonesia standar. Siapa yang harus mengalah, bahasa dinamis atau bahasa Indonesia baku?


3. Undang-undang pornografi bisa menjadi bom waktu bagi persatuan dan keamanan nasional. Terbentuknya provinsi-provinsi di negeri ini terbukti.

Dua metode penulisan di atas sangat kompetitif di kalangan penggunanya. Ini berarti tata bahasa menggunakan dua metode ini. Sebagian besar surat yang kita baca menggunakan aksara daerah. Saat mengacu pada pedoman ejaan untuk istilah, barrier salah eja. Yang benar adalah ejaan daerah. Tetapi bahasa tampaknya berkembang secara dinamis dan adat-istiadat lain, yaitu bentuk-bentuk daerah, muncul. Untuk mengatasi hal ini, KBBI (1993) menyatakan bahwa meskipun kedua ejaan tersebut benar, hanya pengucapannya saja yang benar. Bentuk lain dari persaingan kata adalah penggunaan kata yang berbeda.



4. Penghuni permukiman liar di perkotaan memiliki pendidikan dan keterampilan yang terbatas, tetapi sangat terampil, ulet, dan kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup.

Kalimat sebelumnya menyajikan bentuk tata bahasa sesuai aturan yang ada. Namun tidak ada salahnya untuk lebih mempelajari dan memahami penyebab permasalahan yang sering muncul di masyarakat. Terutama dalam penggunaan kata permukiman dan perkotaan. Banyak orang salah menerapkan konsep ini, itulah sebabnya muncul kata kota, kota, dan gunung. Mengapa formulir ini muncul?

Tidak lazim menggunakan istilah pemukiman, desa, bentuk gunung. Alasannya? Penyelesaian dalam KBBI berarti “proses atau tindakan penyelesaian”. Bentuk array sesuai dengan format berikut:
Relay berarti “proses atau benda yang bergerak”.
Pemahaman berarti "proses atau pemahaman tentang sesuatu".
Pemaksaan berarti "suatu proses atau sesuatu pemaksaan".
Iqama berarti tempat tinggal.


5. Salah satu masyarakat modern adalah berkembangnya saling ketergantungan satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya.

Kata-kata tersebut digunakan untuk menggambarkan tindakan aktif yang saling mengikuti, seperti saling mengeluh, saling memahami, dan saling menghargai. Bentuk relatif memiliki bentuk gramatikal yang merugikan, mengapa? Analisis selanjutnya.

Timbal balik: Jelaskan kata kerja aktif yang mengikutinya.
Subordinasi: Di ​​sini konjungsi gaya mengekspresikan interaksi, interaksi antara dua pihak yang terlibat dan saling ketergantungan satu sama lain.

Oleh karena itu bentuk interdependensi tidak tepat, karena makna akan menjadi bentuk interdependensi.
Seharusnya kalimat itu diubah menjadi:
Salah satu ciri masyarakat modern adalah berkembangnya saling ketergantungan antara satu profesi dengan profesi lainnya.

Kata interdependensi harus dihilangkan, karena kata benda dependen keta atau k-an sudah menyiratkan interdependensi.


6. Dengan adanya saling pengertian antara kedua belah pihak maka sengketa kedua pulau dapat diselesaikan dengan baik.

Analisis kalimat di atas sama dengan analisis kalimat nomor lima. Kata-kata tersebut digunakan untuk menggambarkan tindakan aktif yang saling mengikuti, seperti saling mengeluh, saling memahami, dan saling menghargai.

Timbal balik: Jelaskan kata kerja aktif yang mengikutinya.
Definisi: Fungsi pesan bantuan di sini mengacu pada interaksi, interaksi antara dua topik yang dibahas dan saling ketergantungan mereka.

Oleh karena itu, bentuk saling pengertian tidak sesuai, karena makna akan menjadi bentuk relasional.
Seharusnya kalimat itu diubah menjadi:
Masyarakat modern harus mengembangkan hubungan pemahaman antara satu profesi dengan profesi lainnya.

Kata hubungan sebaiknya dihilangkan karena konsep kata tersebut sudah mengisyaratkan bahwa maknanya berhubungan.


7. Mahasiswa tidak mengetahui bahwa universitas ini pertama kali muncul .

Kehadiran lindung nilai dalam kalimat di atas adalah kesalahan bahasa yang umum. Lihatlah kata tahu dan kata itu akan muncul. Bentuknya yang tertutup menunjukkan tujuan yang saling bergantung. - Nya kata jana artinya melihat. Sementara itu, untuk siswa sejauh menyangkut visi. Tetapi sintaks ini tidak efisien, tetapi ini adalah kalimat yang berguna untuk dipecahkan:

Mahasiswa belum mengetahui bahwa universitas ini merupakan universitas yang pertama dari segi visi.




8. Selain bermain piano, dia juga menyanyi.


Pengecualian adalah preposisi atau konjungsi yang berarti 'sesuatu yang tidak termasuk dalam sesuatu yang lain'. Inilah mengapa kita sering mendengar kata "pengecualian" dan "pengecualian". Selain sebagai preposisi atau konjungsi, ia memiliki makna yang berlawanan dalam arti pengecualian, yaitu makna jamak atau konjungsi. Masalahnya adalah istilah tersebut sering digunakan untuk mengartikan sesuatu selain jamak atau jamak.
Jadi kalimat di atas harus diubah menjadi:

Selain bermain piano, dia juga menyanyi.


Artikel ini berasal dari kuliah masalah bahasa Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia

Henry Hedayat

0 Response to "Problematik Penggunaan Bahasa Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel