ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA
Artikel ini dari Universitas Digilib (USU), Sumatera Utara.
Perkenalan
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Jadi bahasa tidak dapat dipisahkan dari manusia. Melalui bahasa kita dapat berkomunikasi dengan masyarakat lain, yang pada akhirnya menimbulkan komunikasi dalam masyarakat.
Bahasa Indonesia memiliki kaidah pemakaian yang baku, namun dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan dari kaidah baku tersebut. Kata yang ditolak disebut kata tidak baku. Salah satu penyebabnya adalah faktor lingkungan. Faktor inilah yang membedakan dialek suatu daerah dengan daerah lain, meskipun menggunakan bahasa Indonesia.
Ketika kita menggunakan bahasa Indonesia, kita harus fokus pada perhatian dan kesempatan. Misalnya, ketika kita menggunakan bahasa yang sangat standar dalam situasi ilmiah formal. Tetapi dalam situasi sehari-hari, berbagai bahasa non-standar digunakan dalam keluarga, dengan teman dan di pasar, dalam korespondensi pribadi, buku harian. Ragam bahasa tidak baku mirip dengan bahasa lisan yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari, terutama dalam percakapan.
Bahasa lisan memiliki ciri khas, yaitu:
A. Bentuk kalimatnya sederhana, pendek, tidak lengkap, tidak banyak menggunakan konjungsi.
B. Gunakan kata-kata umum dan umum dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: Mereka bilang lakukan, pukul saja.
Dalam pidato sehari-hari, frase catch memainkan peran penting, tanpa bantuan frase catch, seringkali sulit bagi orang untuk memahami percakapan.
Fitur bahasa standar
Bahasa baku mengacu pada salah satu ragam bahasa yang digunakan sebagai mata pelajaran yang disajikan berdasarkan suatu bentuk atau digunakan sebagai standar. Varian bahasa ini umum digunakan:
1. Komunikasi dinas yaitu surat dinas, korespondensi dinas, pengumuman badan dinas, undang-undang, nama dinas dan terminologi, dsb.
2. Wacana teknis, seperti dalam berita acara, artikel ilmiah, buku teks, dll.
3. Public speaking seperti pidato, orasi, pertunjukan, dll.
4. Percakapan dengan pejabat, dll. Penggunaan (1) dan (2) didukung oleh bahasa tulis baku, sedangkan penggunaan (3) dan (4) didukung oleh berbagai bahasa lisan. Variasi bahasa standar dapat dicirikan oleh fitur-fitur berikut:
2.1. Gunakan aturan tata bahasa
Aturan tata bahasa umum selalu digunakan dengan jelas dan konsisten. Misalnya:
1. Penggunaan awalan dan awalan saya yang jelas dan konsisten.
Misalnya:
bahasa standar
- Gubernur mengunjungi area kebakaran.
- Gerbang perlintasan kereta api beroperasi secara otomatis.
2. Penggunaan ekspresif dan alasan asosiasi dalam kalimat kompleks. Misalnya:
bahasa standar
Dia tidak tahu bahwa anaknya sering bolos pelajaran.
- Guru marah kepada Sudin, dia sering membolos.
3. Penggunaan pola kalimat yang konstan untuk predikat: tipe + huruf + kata kerja. Misalnya:
bahasa standar
- Saya menerima surat Anda.
- Di event selanjutnya kita akan memainkan lagu gulat.
bahasa yang tidak baku
- Saya menerima surat Anda.
- Di program selanjutnya, kami akan membawakan lagu tentang gulat.
4. Penggunaan konstruksi sintetik. Misalnya:
Bahasa standar adalah bahasa non-standar
- putranya - dia punya anak
- bersih - bersih
- Beri tahu saya
- mereka adalah orang itu
5. Hindari penggunaan unsur gramatikal dialek daerah atau unsur gramatikal bahasa daerah. Misalnya:
bahasa standar
- Dia menyewa rumah di Kebayoran tua.
- Mobil pamanku baru.
bahasa yang tidak baku
- Dia menyewa rumah di Kebayoran tua.
- Mobil pamanku baru.
2.2. menggunakan kata baku
Kata umum yang termasuk adalah kata umum yang umum digunakan atau yang frekuensi penggunaannya cukup tinggi. Kata-kata yang tidak diketahui atau masih berkarakter daerah tidak boleh digunakan tanpa pertimbangan khusus. Misalnya:
Bahasa standar adalah bahasa non-standar
- Sangat cantik - Sangat cantik
- Jalan lurus - hanya satu piring
- Masih berantakan - Masih berantakan
- uang uang
- Ini tidak mudah - Ini tidak mudah
- Kabel - Kabel
- Apa kabarmu?
23. Penggunaan ejaan resmi dalam berbagai karya.
Ortografi yang saat ini digunakan dalam bahasa Indonesia disebut ejaan bahasa Indonesia yang diperluas (disingkat EyD). E&D menggunakan huruf, menulis kata, menulis partikel, menulis angka, menulis dan menggunakan bahan penyerap. Peringkat Misalnya:
Bahasa standar adalah bahasa non-standar
- bersama - bersama2
- berkembang biak
- pergi ke pasar - pergi ke pasar
- ekspres - ekspres, ekspres
- sistem - sistem
2.4. Secara verbal menggunakan berbagai lafal baku
Hingga saat ini pengucapan yang benar atau baku dalam bahasa Indonesia belum pernah ditentukan. Namun, ada kesepakatan umum bahwa pengucapan standar bahasa Indonesia bebas dari dialek lokal atau logat daerah.
Misalnya:
Bahasa standar adalah bahasa non-standar
- atap - atap
- boo boo
- Pendidikan Pendidikan
- kapan - ya, ya'
- Dibuat
- dengan - mendengarkan
- Matahari Terbit - Matahari Terbit
- Senin - Senin
- Stabil - Stabil
- pergi - babi
- hilang hilang
- di dalam - di dalam
2.5. Penggunaan penawaran yang efektif.
Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan dapat secara akurat menyampaikan pesan kepada pendengar atau pembaca, baik secara lisan maupun tulisan, persis seperti yang dimaksudkan oleh pembicara atau penulis.
Penegakan putusan ini dapat dicapai, antara lain, dengan:
1. Susunlah kalimat-kalimat sesuai kaidah tata bahasa yang benar, misalnya:
bahasa standar
- Banyak aspal diproduksi di Pulau Buton.
- Warga merasa tidak aman akibat tindakan tersebut dan
Keluarganya tidak aman.
bahasa yang tidak baku
- Banyak aspal diproduksi di Pulau Buton.
- Warga merasa tidak aman akibat tindakan tersebut dan
Keluarganya.
2. Proposal memiliki kesatuan pemikiran dan hubungan yang logis. Misalnya:
bahasa standar
Dia datang saat kami sedang makan.
- Loket tidak buka meskipun sudah siang.
bahasa yang tidak baku
Saat kami sedang makan, dia datang.
- Konter tidak buka dan tidak hujan.
3. Gunakan kata-kata dengan benar dan efektif. Misalnya:
bahasa standar
- Jumlah korban kecelakaan lalu lintas meningkat bulan ini.
- Panen yang buruk memaksa kami mengimpor beras.
2003 Didigitalkan Perpustakaan Elektronik USU 4
bahasa yang tidak baku
- Jumlah kecelakaan meningkat bulan ini.
- Panen yang buruk memungkinkan kita mengimpor beras.
4. Penggunaan kalimat alternatif atau penekanan pada unsur kalimat yang
Saya ingin menyoroti Misalnya:
penawaran selimut
- Dia pergi diam-diam.
Kupas mangga dengan pisau.
frase yang digarisbawahi
Kupas mangga dengan pisau.
frase yang digarisbawahi
"Daya, diam.
Kupas mangga dengan pisau.
3. Analisis berbagai bahasa baku dan tidak baku
Indonesia
3.1. Saudara Presiden, hadirin yang terhormat, kalimat ini jelas salah karena mengandung jamak. Kata “partner” sudah dalam bentuk jamak, karena kata “member” mengacu pada setiap orang yang sudah hadir, jadi tidak perlu dijamakkan lagi dengan menyisipkan kata “partner”. Kalimat yang benar: President, Brother, Dear Public,…..
3.2. Ketika kami memasuki poliklinik pada bulan September... Kalimat sebelumnya jelas salah, kartu majemuk tidak cocok untuk masuk, gabungan "di" tidak dapat ditempatkan sebelum kata yang tidak menggantikan kata tidak menunjukkan, oleh karena itu itu diperkenalkan. Kalimat yang benar: Ketika kami memasuki klinik pada bulan September…..
3.3. Sehubungan dengan wabah cacar, langkah-langkah harus diambil ... .. Kalimat sebelumnya salah, penyatuan, yang harus selalu diikuti, dengan, dan koma lebih baik ditempatkan setelah kata cacar. Oleh karena itu, saran yang benar adalah mengambil tindakan terhadap wabah cacar ...
3.4. Terima kasih banyak atas perhatiannya. Kalimat di atas salah karena kata dihaturkan tidak ada dalam bahasa Indonesia. Konon banyak kata yang bahkan tidak digunakan karena tidak banyak digunakan. Jadi, kalimat yang benar adalah: Terima kasih atas perhatiannya....
3.5. Tidak semua sekolah di kota ini menyukai sistem ujian. Kalimat sebelumnya salah. Seluruh kata sudah menunjukkan bentuk jamak. Jadi jangan ulangi kata ini untuk diri Anda sendiri, hanya untuk seluruh sekolah. Selain itu, preposisi di harus dibedakan. Kata "sistem" harus dieja "sistem". Oleh karena itu, saran yang tepat adalah tidak semua sekolah di kota ini lebih memilih sistem ujian.
3.6. Semua anggota asosiasi harus tiba sebelum pukul 14:00.
Kalimat sebelumnya salah.
I. Anda harus menjadi anggota untuk menulis anguts.
2. Harus ada dukungan tertulis (pengawasan).
3. Kata "waktu" yang benar menunjukkan kapan kata itu digunakan.
Jadi kalimat yang benar adalah:
Semua anggota asosiasi harus hadir pada pukul 14:00.
3.7. Ada sedikit perhatian sejak peluncuran Senin lalu.
Kalimat sebelumnya salah dalam teks ini.
2003 Didigitalkan Perpustakaan Elektronik USU 5
I. Kata-kata dimulai dengan arti yang sama. jadi pilihlah
Satu dari
2. Istilah senin tidak baku, senin baku.
Kata ketiga juga terkadang mengandung arti yang sama.
IV Preposisi "dan" pada kata yang dipelajari salah, harus masuk
Oleh karena itu, teks tersebut adalah kalimat yang benar:
Dia kurang memperhatikan pelajarannya sejak Senin lalu.
Dia kurang memperhatikan pelajarannya sejak Senin lalu.
3.8. Saya mengumumkan bahwa semua siswa akan datang besok.
Sabtu akan datang
Kalimat sebelumnya salah.
I. Saya mendeklarasikan bahasa non-standar, tidak menggunakan template
verba phrasal
2. Setiap kata sudah menunjukkan jamak, tidak perlu kata di
ulangi ke depan
ketiga Tidak perlu kata besok karena membingungkan.
kalimat yang benar:
Saya mengumumkan bahwa semua siswa akan datang pada hari Sabtu yang sama.
akan datang
3.9. Itu sudah menjadi fakta bahwa bahasa Indonesia
Bahasa nasional persatuan dan kesatuan.
Kalimat sebelumnya salah.
1. Proposisi sudah menjadi kebenaran, dan ini adalah ungkapan yang tidak perlu; Tanpa ungkapan ini, artinya sudah jelas, pembaca sudah akan memahaminya.
kalimat yang benar:
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa resmi negara.
3.10. Akibatnya, tugas biasanya dijalankan tiga kali.
Satu minggu.
Kalimat sebelumnya salah.
I. Penggunaan kata pada umumnya tidak diperlukan, karena arti kata tersebut sudah tersirat dalam ungkapan sebagaimana didefinisikan.
2. Minggu maritim ditulis sebagai minggu standar non-mangrove. Kalimat yang benar: Pekerjaan dilakukan tiga kali seminggu.
4. Kesimpulan
1. Bahasa baku adalah salah satu dari beberapa bahasa yang digunakan sebagai pokok bahasan, sebagai dasar pengukuran, atau sebagai patokan.
2. Bahasa Indonesia baku sangat sulit diterapkan atau digunakan karena membutuhkan logika berpikir tingkat tinggi untuk memahaminya.
3. Menggunakan kata standar yang berbeda dapat meningkatkan
prestisenya
Bibliografi
Arifin, Joynal, E. 1985. Bahasa Indonesia Yang Tepat Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Antar kota.
------------------ 1983 tahun. Ini bagus dan asli Indonesia. Jakarta: PT
------------------ 1985 tahun. Ini bahasa Indonesia. Jakarta: bagian. orang desa.
------------------ 1993. Penemuan bahasa Indonesia. Jakarta: Reinka Sipta.
Badudu, J.S. 1994. Tata Bahasa Indonesia Praktis. New York: Brother Media.
Chaier, Abdel. 1989. Tata Bahasa Indonesia. Andes Flores: Nusa Inda.
Keraf, Goris. 1992. Soal dan jawaban ejaan bahasa Indonesia untuk umum. Jakarta: bagian.
perpustakaan utama Grammedia.
Pusat Pembinaan dan Pembinaan Bahasa. 1979. Aturan umum permainan.
Ideal Jakarta: Balai Pustaka.
0 Response to "ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA"
Posting Komentar